Selasa, Januari 22, 2008 0 komentar

1st Assigment

Khusus Untuk temen2 De’eS Crew (Dian E, Kiki A, Gilang M, Adidthya F , Ryan E, Selly, Rommy)

Berhubungn Proker kita kudu segera berjalan maka semua De’eS Crew kudu mulai kerja. Untuk tugas pertama kita adalah :

Bikin sebuah ide untuk film panjang, pendek, rada2 panjang, video klip, bumper, video art, atau apapun yang masih berbau2 cinematography

Bisa berupa synopsis, storyline, cerpen (jangan panjang2 ya…) atau kalo udah ada naskahnya sekalian, di tik rapi terus kirim ke dsccfikomunpad@gmail.com atau kasihkan ke Kadive De’eS.

Inget paling lambat tanggal 7 Februari 2008.

Boleh banget ngasih lebih dari 1 ide n bias ide kamu sendiri atau cari dari ide orang (asal udah dikonfirm ke yang punya). Tugas ini WWWAAAJJJIIIBBB Ain untuk semua crews De’eS (termasuk kadive), dan sunah (dikit lagi ke wajib) untuk semua temen2 CC atau siapapun kalian … bebas lah.

Ga ada alasan apapun untuk tidak ikut berpartisipasi coz siapa tau ide kalian diwujudkan sama CC, sumpah !

Tunjukin kalo De’eS crew bukan Cuma jago di teknis tapi perIdean juga keren …

Kalo ada yang tidak dimengerti bias :

  1. Tanya temen2 De’eS crews lain
  2. Hub Kadive De’eS
  3. Email ke dsccfikomunpad@gmail.com

Trims … INGET 7 FEBRUARI 2008

Best regards Robby Prasetyo

NB : Ati2 kalo ide ga di ungkapkan bias jadi jerawat (bahkan terkadang bisl atau tumor???)


Read more!
Selasa, Januari 22, 2008 0 komentar

Post Production - Director Section

Post Production Director Section

Usai shooting, rapikan semua lembar script continuity report. Pastikan tidak ada informasi yang tercecer. Serahkan berkas script continuity report itu kepada editor. la akan menjadikan berkas tersebut sebagai panduan untuk menyeleksi gambar. Bila berkas tidak lengkap maka pekerjaan sang editor menjadi lebih rumit. la akan lebih sulit menemukan shot yang kita maksud, sehingga proses editing akan berlangsung jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Sekali lagi, script continuity report sangat penting untuk film kita.

Biarkan editor bekerja sampai seluruh adegan selesai disambung. Setelah selesai is akan mempresentasikan hasil kerjanya. Berikan komentar atau koreksi sesuai dengan patokan skenario dan script continuity report. Terbuka kesempatan untuk mediskusikan versi akhir dari film kita. Keputusan ada di tangan sutradara dan produser. Begitu versi akhir (final) dari film disetujui maka selesailah tahapan editing film kita. Sebuah karya baru telah lahir dari kerja keras tim produksi kita.

Sumber : CD Interaktif Program Bimbingan anak Sampoerna (PBA) Karya Kita Bengkel Film Pemula


Read more!
Selasa, Januari 22, 2008 0 komentar

Post Produksi - Producer Section -Promosi & Distribusi

Post Produksi Producer Section Promosi & Distribusi

Kita tentu ingin film kita ditonton orang lain, untuk itu kita bisa memutarkannya di kalangan rekan atau sanak keluarga. Kemungkinan lain adalah mempertunjukan film kita kepada khalayak yang lebih luas. Kita juga dapat mendaftarkan film kita ke berbagai festival film pendek dalam lingkup nasional maupun internasional.

Apabila diperlukan kita dapat mengatur agar film kita ditonton di aula atau ruang serbaguna sekolah. Beberapa alat yang mesti disiapkan adalah video proyektor, layar (atau gunakan tembok putih), player (untuk memutar film) dan seperangkat speaker. Padamkan lampu ruangan dan tutup semua jendela dan pintu agar film tampak jelas. Mengenai tempat duduk bisa saja digunakan karpet sebagai alas duduk.

Agar banyak orang yang tahu bahwa film kita akan diputar di sebuah ruang dan pads waktu yang telah ditentukan, siapkan beberapa materi publikasi. Contoh materi publikasi adalah poster dan selebaran. Kita tidak harus mencetak poster sebagaimana film-film Hollywood. Mintalah beberapa teman untuk berkreasi guna menghasilkan beberapa lembar poster menarik yang cukup besar. Tempel poster tersebut di tempat strategis minimal satu minggu sebelum film kita diputar.


Read more!
Senin, Januari 07, 2008 0 komentar

Produksi - Pengenalan kamera

Produksi
PENGENALAN KAMERA

Nyolong2 materi kuliah juga tak apa kan? Nih ada bahan mata kuliah produksi. Setelah dibaca ternyata buanyak banget ya jenis kamera itu. Emang seh ga semua bakalan kita pake kalo lagi produksi tapi seengganya tau lah dikit2.

Ada 3 materi di bagian pengenalan kamera yaitu
  1. Jenis Kamera dan lensa
  2. Shooting Format
  3. Shooting Ratio

JENIS KAMERA

Kamera Foto (still photography) Menggunakan pita selluloid, setelah proses pengambilan gambar, selanjutnya laten imej yang belum kelihatan harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Menghasilkan gambar tunggal tidak bergerak (still single picture).

Kamera Film/ movie (cinema photography)
Menggunakan pita selluloid, setelah proses pengambilan gambar, selanjutnya laten imej yang belum kelihatan harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Menghasilkan gambar hidup atau citra bergerak (motion picture).
Kamera Video (video photography)
Bahan baku kaset video, setelah pengambilan gambar hasilnya bisa langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Menghasilkan gambar hidup atau citra bergerak (motion picture).

LENSA KAMERA

Selain lensa standar dan lensa zoom terdapat beberapa Lensa-lensa khusus sering kali dipergunakan untuk menciptakan kesan-kesan tertentu dalam pengambilan gambar yaitu:

Lensa Sudut Besar/lebar (Wide Angle Lens) Dapat memperbesar atau melebihkan perspektif, sehingga jarak antara objek yang berada latar didepan dan objek yang berada dilatar belakang kelihatan lebih jauh dari yang sebenarnya.

Lensa Telefoto (Telephoto lens)
Kedalaman menjadi tertekan, sehingga jarak antara objek latar depan dengan objek latar belakang jauh lebih kecil dari yang sebenarnya.

Lensa Mata Ikan (Fish Eye Lens)
Lensa sudut lebar yang ekstrim, yang membengkokan baik dataran horisontal maupun vertikal serta menghasilkan penyimpangan pada hubungan-hubungan kedalam.

Kamera film dibagi ke dalam tiga kelas (jenis) yaitu:

Kamera Film Mekanik Biasa Kamera film yang digunakan untuk merekam objek visual jika diproyeksikan pada suatu bidang proyeksi akan menghasilkan serangkaian gambar hidup bergerak yang berarti. Hasil tangkapan kamera jenis ini merupakan serangkaian gambar yang jujur, apa adanya, dan sama persis bentuk, wujud, dan ukuran perbandingan antara objek visual yang direkam gambar dan gambar yang menjejak bidang gambar pias film selluloid ataupun bidang proyeksi sebesar 1,33 : 1 (panjang :tinggi). Ukuran lebar emulsi pias film selluloid ada dalam ukuran 8 mm, 16 mm, dan 35 mm, sehingga model kamera film mekanik pun terdiri dari tiga model ukuran diatas.

Kamera Film Elektrik Kamera ini cara kerjanya serba listrik dan menggunakan pias film magnetik. Energi cahaya yang diterima oleh tangkapan lensa kamera masuk dalam fotocell dan diubah menjadi bentuk energi listrik (impuls electric) sebelum direkam pada pias film magnetik. Kamera film elektrik merupakan hasil kemajuan elektronika dengan cara kerjanya serba elektris. Hasil perekaman gambar melalui tangkapan kamera elektrik ini sangat cepat. Selesai melakukan perekaman gambar, saat itu juga hasilnya dapat dilihat.

Kamera Film Khusus
Kamera film khusus ini dibentuk dan dibuat secara khusus karena adanya suatu tuntutan kebutuhan yang mendesak dan utama yang tidak mampu (tidak mungkin) dilakukan oleh kamera film mekanik biasa, yang diantaranya:

Underwater Camera
Kamera film khusus yang digunakan untuk merekam elemen-elemen visual pada suatu kedalaman air, atau didalam laut.

Kamera Cinerama
Kamera film ini berbentuk 3 buah kamera film mekanik 35 mm yang dipadukan sedemikian rupa sehingga mempunyai sudut pandang lebih kurang sebesar 145 derajat. Hasil kamera cinerama ini harus diproyeksikan oleh tiga proyektor yang terpadu pula (interlock) dan menghasilkan gambar proyeksi yang lebih lebar dari ukuran normal, yakni dengan perbandingan gambar 2,95 : 1 (panjang : tinggi) serta gambar pada bidang proyeksi yang saling berebutan tempat. Kini kamera cinerama terdiri atas satu buah kamera saja berukuran (lebar pias film) 65 mm dan menghasilkan rekaman gambar yang dipadatkan.

Kamera Cinemiracle
Kamera ini adalah tiga kamera film 35 mm pada satu induk/ satu kepala dan dilengkapi dengan cermin-cermin ertentu yang khusus. Cara kerjanya sama dengan gambar hasil tangkapan kamera cinerama. Demikian pula dengan gambar hasil tangkapan kamera, harus diproyeksikan oleh tiga pesawat proyeksi terpadu yang dilengkapi pula cermin-cermin khusus. Gambar proyeksi yang dihasilkan berukuran 2,33 :1 dan sambungan gambarnya tidak tampak.

Kamera Technirama
Kamera ini adalah kamera film 35 mm dengan arah gerak luncuran emulsi pias film selluloid secara melintang (horizontal). Gambar hasil tangkapan kamera jenis ini, yakni bentuk gambar yang dipadatkan dengan ukuran gambar 2,35 : 1.
Kamera Techniscope
Kamera ini adalah kamera film 35 mm yang merekam gambar objek pada emulsi pias film selluloid seluas setengah bidang exposed pias film selluloid kamera film mekanik biasa. Jika luas satu bidang exposed pias film selluloid kamera film mekanik biasa terdiri atas empat lubang perporasi film, luas bidang exposed kamera ini seluas dua lubang perporasi film saja.

Kamera Vistavision
Kamera ini adalah kamera film 35 mm dengan arah gerak luncuran emulsi pias film selluloid secara melintang (horizontal) dari kanan ke kiri. Gambar hasil tangkapan kamera ini pada pias film selluloid, yakni bentuk gambar yang di peras, dipadatkan. Ukuran proyeksi yang dihasilkan adalah 1,85 : 1.

Kamera film 65 mm
Kamera ini adalah kamera film khusus yang menggunakan emulsi pias film selluloid berukuran 65 mm. Gambar hasil tangkapan kamera ini harus diproyeksikan oleh pesawat proyeksi berukuran 70 mm karena negatif dari pias film selluloid 65 mm tadi dicetakkan pada pias film berukuran 70 mm. Kamera jenis ini diantaranya, Todd, AO, Super Panavision dan Ultra Panavision.

Kamera Film 3 Dimensi
Kamera film ini khusus dibuat untuk mendapatkan suatu efek gambar yang memiliki kedalaman. Kamera film tiga dimensi disebut juga kamera stereoskopis yang terdiri atas dua buah kamera terpadu yang berjarak sama dengan jarak antara dua mata manusia normal. Cara perekaman gambar suatu objek visual dilakukan oleh dua kamera terpadu tadi dengan terlebih dahulu memberi penghalang tembus pandang berwarna merah pada kamera sebelah kiri, dan warna hijau pada kamera sebelah kanan. Hasil perekaman kamera jenis ini harus diproyeksikan oleh pesawat proyeksi stereoskopis. Penonton yang menyaksikan pertunjukan film tiga dimensi harus pula memakai kacamata stereoskopis dengan warna merah pada kaca kanan dan warna hijau pada kaca kiri.

Kamera Digital
Sesuai dengan perkembangan jaman, jenis kamera yang kini berkembang adalah teknologi digital. Mulai dari jenis handycam hingga kamera digital jenis kamera cinema menggunakan pita selluloid. Kini banyak tersedia kamera dengan pita video yang lebih dikenal dengan kamera video. Jenis kamera yang banyak dijumpai yaitu Video 8/Hi (handycam), VHS/ Super VHS (untuk amatir dan profesional) dan betacam.

Materi kuliah Produksi Iklan Televisi Irwan Tarmawan S.Sn DIII PAKT FIKOM UNPAD (c) 2007


Read more!
Kamis, Januari 03, 2008 0 komentar

10 TIPSes untuk Calon Sutradara TERNAMA SEPANJANG MASA

Untk calon Sutradara terkemuka nih ada 10 tips sederhana tapi paten dari Indra Yudhistira Ramadhan, itu lho sutradara “Andai Ia tau”, film produksi TransSinema dengan penulis Monty Tiwa (Bukan sebuah produk minuman teh dalam kemasan). Tau dunk (kalo nggak, anggap aja tau).
  1. Sebagai sutradara, Anda harus memastikan lokasi yang sudah ditentukandapat digunakan sesuai konsep visual, yang Anda inginkan, jangan malas survey lokasi
  2. Jangan ragu untuk meminta DOP atau tim lighting untuk bekerja lebih teliti
  3. Buat perjanjian tertulis yang memiliki kekuatan hukum dengan pihak ketiga yang tempatnya akan dipakai untuk film Anda, agar Anda tidak bisa diberhentikan secara sepihak pada saat syuting berlangsung
  4. Selalu cek & ricek kembali elemen artistik. Pastikan apa yang Anda inginkan sudah sesuai dan dikerjakan dengan benar. Selalu berikan supervisi
  5. Jangan pernah underestimate syuting di jalan raya. Semua bisa tak terkendali jika kordinasi dengan pihak terkait buruk. Selain itu, jangan coba2 syuting outdoor malam hari dilaksanakan siang hari. dengan harapan dapat dilakukan color correction di post pro.
  6. Berkelahi memang insting paling purba manusia. Tapi untuk keperluan syuting, carilah koreografer laga yang memang profesional, kalo perlu sewa langsung dari Hong Kong
  7. Perhatikan dengan teliti background dari adegan yang terjadi dari mobil yang berjalan. Jika latar belakang perumahan, maka reverse angle-nya juga harus perumahan.
  8. Jangan anggap enteng script continuity. Percayakan pada orang yang attention of detail-nya tinggi.
  9. Jika film anda akan di blow-up ke format 35 mm atau diproyeksikan ke layar lebar, hati2 pada adegan yang dept of field-nya sangat dekat. Lebih baih hidari flter soft. Perhatikan dengan teliti di monitor Anda
  10. Bijaksanalah dalam menentukan waktu syuting. Gunakan formula 1 hari tidak lebih dari 5 – 6 halaman skenario dan sebaiknya 4 set up atau shot tiap scenenya.
Nah itu dia tadi tips dari Mas Indar, mungkin ada yang nyerempet2 juga ke jobdesk produser, tapi tak apalah. Oh ya tips ini bukan hasil sharing langsung alias tatap muka tapi diambil dari buku “Kupas tuntas proses pembuatan film “Andai Ia tahu”. Semoga berguna ...
Read more!